Follow Us

Harga Minyak Arab Saudi Anjlok, Negeri Raja Salman Diambang Krisis Moneter

Seto Ajinugroho - Sabtu, 16 Mei 2020 | 09:00
Harga Minyak Arab Saudi Anjlok, Negeri Raja Salman Diambang Krisis Moneter
Saudi Press Agency

Harga Minyak Arab Saudi Anjlok, Negeri Raja Salman Diambang Krisis Moneter

Jadi, seberapa parah krisis di Arab Saudi?

Ketahanan mandiri

Pandemi virus corona telah merusak ekonomi semua negara di dunia, tak terkecuali Arab Saudi.

Arab Saudi juga punya dana kemakmuran pemerintah bernama Dana Investasi Publik (PIF), yang nilainya diperkirakan mencapai 320 miliar dolar AS.

Ia juga masih memiliki Saudi Aramco, perusahaan minyak yang mayoritas sahamnya dimiliki negara, yang nilainya tahun lalu dipatok sebesar 1,7 triliun dolar AS setara nilai gabungan Google dan Amazon saat itu.

Baca Juga: Jatah Preman Hilang Karena Corona, Geng Yakuza Jepang Alih Profesi Jadi Penjual Masker

Arab Saudi telah menjual saham di Aramco dengan jumlah sangat kecil, 1,5 persen, dan sukses meraup lebih dari 25 miliar dolar AS, penawaran saham perdana terbesar dalam sejarah.

"Arab Saudi punya banyak dukungan untuk ekonominya," kata Sir William Patey, mantan duta besar Inggris untuk Arab Saudi tahun 2007-2010.

"Mereka punya banyak cadangan uang untuk bertahan dan mereka masih bisa keluar dari anjloknya harga minyak kali ini tanpa kehilangan pangsa pasar minyak mereka, bahkan mungkin bertambah."

Ancaman untuk Arab Saudi biasanya datang dari Iran, yang, setidaknya untuk sekarang, telah berkurang menyusul serangan rudal di kilang-kilang minyaknya September lalu dan pembunuhan komandan Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat pada Januari lalu.

Bulan ini, Pentagon telah memulangkan baterai rudal Patriot yang dikirim ke Arab Saudi sebagai alat pertahanan darurat.

Ancaman teroris dalam negeri yang laten berasal dari jihadis yang terkoneksi dengan kelompok Islamic State (IS) dan al-Qaeda, dan ini telah berkurang drastis, meski belum sepenuhnya hilang.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest