39 Kali Lakukan Operasi Militer di Dekat Perairan China, Militer Negeri Panda Hanya Bisa Diam Saat Digertak AS

Sosok.ID - Godzilla Class!

Kalimat perumpamaan diatas patut disematkan kepada militer Amerika Serikat (AS) karena besarnya kekuatan mereka.

Jika boleh berasumsi militer (AS) memang masih terlalu tangguh bagi militer China yang saat ini getol menantang hegemoni US Navy di Pasifik.

China harus sadar betul-betul jika AS sudah makan asam garam dalam peperangan di belahan dunia.

Baca Juga: Usai Dipersunting Pengusaha Kaya, Zaskia Gotik Dikomentari Pedangdut Senior

Contoh saja saat palagan Perang Dunia II dimana AS mampu menggelar kekuatannya untuk dua front sekaligus menghadapi Jerman di Eropa dan Jepang di Asia Pasifik.

Berbanding terbalik dengan China yang minim pengalaman tempur sehingga amat riskan jika menantang AS saat ini.

Sepanjang tahun ini, pesawat dari angkatan bersenjata AS telah melakukan 39 penerbangan di atas Laut China Selatan, Laut China Timur, Laut Kuning, dan Selat Taiwan - lebih banyak dari tiga kali lipat jumlah yang dilakukan pada periode yang sama tahun 2019.

Melansir South China Morning Post, Angkatan Laut AS melakukan empat operasi navigasi bebas di Laut China Selatan dalam empat bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan hanya delapan untuk keseluruhan tahun 2019.

Yang terbaru, pada tanggal 29 April, kapal penjelajah berpeluru kendali rudal USS Bunker Hill berlayar melalui rantai Kepulauan Spratly.

Baca Juga: Keluarga Ferdian Paleka Ajukan Penangguhan Penahanan, Polisi : Silakan Saja Diajukan ke Penyidik

Pada hari Jumat, kapal tempur litoral USS Montgomery dan kapal kargo USNS Cesar Chavez juga dilaporkan beroperasi di Laut China Selatan.