Follow Us

Sedih, WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Bakal Ada sampai Akhir Tahun 2021, Hidup Damai dengan Virus Corona Jadi Satu-satunya Solusi seperti Apa Kata Jokowi

Rifka Amalia - Minggu, 10 Mei 2020 | 14:00
Temuan vaksin virus corona
Kolase Tribunnews

Temuan vaksin virus corona

"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (4/5/2020), dikutip via Kompas.com.

Fisher mengatakan, fase 2 dan 3 pengujian vaksin akan memakan waktu lama.

Sebab vaksin harus dipastikan benar-benar aman sebelum diedarkan.

Baca Juga: Ternyata Pasien Terjangkit Covid-19 Memang Bisa Sembuh Sendiri, Pakar Jelaskan Virus Corona dalam Tubuh Bisa Mati Tanpa Obat, Akan Tetapi...

 Jennifer Haller (kiri), dalam uji klinis tahap pertama vaksin virus corona COVID-19, di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle, 16 Maret 2020.
ABCNews

Jennifer Haller (kiri), dalam uji klinis tahap pertama vaksin virus corona COVID-19, di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle, 16 Maret 2020.

Pada fase 1 yang kini sedang berlangsung, pengumpulan data awal baru dilakukan untuk menilai potensial kerja vaksin, dan baru menuju ke fase selanjutnya ketika sudah memenuhi syarat.

Ia bahkan menyebut, percaya pada komentar Donald Trump tentang vaksin yang akan dikembangkan pada akhir tahun 2020 adalah sesuatu yang premature.

Di lain sisi, CEO Roche, sebuah perusahaan farmasi besar, Severin Schwan juga mengatakan hal serupa.

Ia meragukan kerangka waktu yang diusulkan Trump.

Baca Juga: Kabar Gembira, Negara Ini Telah Sukses Uji Coba 3 Vaksin Virus Corona, Salah Satunya Segera Jalani Uji Coba Bagi Manusia

Meskipun Schwan masih meyakini pembuatan vaksin virus corona dapat dipercepat, namun mengembangkannya di akhir tahun 2020 tampaknya tidak mungkin.

"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata Schwan.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest