"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (4/5/2020), dikutip via Kompas.com.
Fisher mengatakan, fase 2 dan 3 pengujian vaksin akan memakan waktu lama.
Sebab vaksin harus dipastikan benar-benar aman sebelum diedarkan.
Pada fase 1 yang kini sedang berlangsung, pengumpulan data awal baru dilakukan untuk menilai potensial kerja vaksin, dan baru menuju ke fase selanjutnya ketika sudah memenuhi syarat.
Ia bahkan menyebut, percaya pada komentar Donald Trump tentang vaksin yang akan dikembangkan pada akhir tahun 2020 adalah sesuatu yang premature.
Di lain sisi, CEO Roche, sebuah perusahaan farmasi besar, Severin Schwan juga mengatakan hal serupa.
Ia meragukan kerangka waktu yang diusulkan Trump.
Meskipun Schwan masih meyakini pembuatan vaksin virus corona dapat dipercepat, namun mengembangkannya di akhir tahun 2020 tampaknya tidak mungkin.
"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata Schwan.