Bukan untuk meningkatkan gaya hidup.
"Uang tersebut tidak hanya digunakan untuk memberi stimulus pada mereka yang kehilangan pendapatan, tapi juga untuk restrukturisasi penyelamatan sektor riil dan UMKM," ujarnya melalui keterangan tertulis yangdikutip dariKompas.com, Jumat (1/5/2020).
Usulannya ini disampaikan dalam diskusi bertema "Menyelamatkan Sektor Rill dan UMKM dari Pandemi" bersama Yayasan Rekat Anak Bangsa. Jumat.
Baca Juga: Masa Lalunya Dirasa Kelam, Artis Ini Buka Suara Pernah Hampir 2 Kali Bunuh Diri
Ketakutan akan melemahnya mata uang rupiah di mata dunia pun dipandang Gita bukan persoalan penting untuk saat ini.
Sebab menurutnya, banyak negara kini telah melakukan kebijakan mencetak uang seperti apa yang ia usulkan.
Hal itu dimaksudkan negara-negara tersebut untuk mencukupi kebutuhan ekonomi di negara yang bersangkuta.
Ia pun menambahkan, apabila usulannya ini diterima dan dilaksanakan, kunci penting agar pencetakan uang secara masif ini tidak sia-sia adalah di penyaluran uang tersebut.
Uang yang dicetak itu harus segera disalurkan ke masyarakat.
Dengan memperketat kordinasi pusat dan daerah dalam menentukan kanalisasi penyaluran bantuan menjadi pokok kunci utama kesuksesan menjalankan kebijakan tersebut.
Gita menambahkan bahwa kebijakan pencetakan uang dari BI menurutnya sbeagai satu-satunya alternatif untuk mencapai likuiditas yang dibutuhkan negara saat ini.