“Awalnya, pelaku mengajak korban dan murid lainnya untuk sesekali menginap di kantor sekolah.
Dalihnya untuk latihan pramuka dan pelajaran tambahan,” jelas Ipda Ade Novi Dwiharyanto.
Namun, seiring berjalannya waktu, pelaku mengaku memiliki hasrat seksual terhadap korban.
Berbagai bentuk pendekatan pun mulai dilakukan hingga akhirnya tindak asusila terjadi.
Mengutip Kompas.com, pelaku mengaku merasa nyaman kepada korban bahkan sempat menyatakan perasaannya.
Dalam aksinya, pelaku yang awalnya cuma cium mesra perlahan mulai melakukan sodomi kepada korban hingga 20 kali.
Mirisnya, aksi ini telah dilakukan pelaku terhadap korban sejak tahun September 2019.
"Perbuatan itu terjadi sejak September 2019. Diperkirakan sebanyak 20 kali pelaku mencabuli korban.
Dari mulai mencium hingga melakukan sodomi,” lanjut Ipda Ade Novi Dwiharyanto.
Perbuatan bejat pelaku kepada korban ini akhirnya diketahui ketika kakak korban curiga dengan isi percakapan Whatsapp sang adik.