Korsel resah bukan main saat tahu progress pengembangan rudal balistik Taepodong Korut amat pesat.
Mau tak mau api harus dilawan dengan api, rudal balistik harus dilawan dengan rudal balistik, begitu pemikiran departemen pertahanan Korsel.
Tak mau berlama-lama, Korsel langsung melakukan pengembangan rudal balistik miliknya pada tahun 1980 yang diberi nama Hyunmoo yang berarti Penjaga Langit Utara.
Dengan asistensi Amerika, Korsel berhasil mengembangkan Hyunmoo sebanyak 8 model yakni, Hyunmoo-1, Hyunmoo-2A, Hyunmoo-2B, Hyunmoo-2C, Hyunmoo-3A, Hyunmoo-3B, Hyunmoo-3C dan Hyunmoo-4.
Tidak seperti Taepodong milik Korut yang bersifat statis saat diluncurkan, Hyunmoo dapat digotong kesana-kemari dengan truk.
Tujuannya agar rudal ini dapat ditempatkan dimanapun mengingat situasi dan kondisi saat itu.
Bahkan di geladak kapal niaga dapat diinstal sistem untuk meluncurkan rudal Hyunmoo.
Untuk menunjukkan eksistensi Hyunmoo maka pada 6 September 2017 silam, Kementrian Pertahanan Korsel mengumumkan pengembangan rudal baru yang dijuluki "Frankenmissile" yakni varian baru rudal hyunmoo yang membawa hulu ledak seberat 1.000 kg dan akan digunakan untuk menargetkan situs-situs utama Korea Utara baik di atas maupun di bawah permukaan tanah.
Sudah berkali-kali Korsel menguji coba Hyunmoo dan Korut hanya bisa teriak-teriak protes atas peluncuran itu.
Wajar Korut panas-dingin dengan adanya rudal ini lantaran mereka tak mempunyai sistem penangkalnya. Dan bisa saja sewaktu-waktu ketika Kim sedang tidur di kamarnya Hyunmoo datang secara tiba-tiba untuk mengantar si Juche istirahat selamanya. (Seto Aji/Sosok.ID)