Follow Us

Malas Hidup Modern, Bule Ini Pilih Tinggal Bersama Suku Pedalaman Indonesia Demi Jadi Manusia Alam Seutuhnya

Seto Ajinugroho - Senin, 20 April 2020 | 16:15
Audun Amundsen hidup di hutan bersama suku mentawai
Audun Amundsen

Audun Amundsen hidup di hutan bersama suku mentawai

Pengalaman ini didokumentasikan dalam film dokumenter baru berjudul Newtopia yang menunjukkan bagaimana Audun belajar hidup seperti yang dilakukan semua manusia selama ribuan tahun.

"Saya belajar bagaimana menjadi dan mengikuti ritme alam," katanya.

Baca Juga: Analis Internasional Sebut Kebaikan Kartel Narkoba Meksiko Bersedekah pada Rakyat Miskin di Tengah Krisis Corona adalah Propaganda, Apa Tujuannya?

Audun Amundsen mengalami infeksi mata
Audun Amundsen

Audun Amundsen mengalami infeksi mata

Pada satu titik, ia mengalami infeksi mata yang buruk, tetapi terlepas dari itu, hidup sangat menyenangkan.

Audun menjelaskan rutinitasnya selama tinggal di hutan kepada Daily Mail, "Kami akan bangun sendiri sebelum matahari terbit ketika kabut masih mengelilingi pepohonan. Saat matahari menghangatkan hutan, kami duduk di teras, bersantai, mengobrol, dan minum minuman panas.

Audun Amundsen bersama orang-orang mentawai
Audun Amundsen

Audun Amundsen bersama orang-orang mentawai

“Lalu kami akan memberi makan babi semi-liar dengan sagu. Setelah itu, kami bebas merencanakan pekerjaan apa pun yang kami inginkan. Pekerjaan bisa untuk berburu monyet, kelelawar, atau udang sungai. Membuat peralatan, kano, panah, keranjang dan sebagainya.

“Biasanya, kami beristirahat sejenak di siang hari, dan kemudian kami akan selalu memiliki aktifitas sosial. Rumah terbuka, dan pengunjung sering datang atau kami akan mengunjungi seseorang untuk gosip dan berita.

“Ketika gelap datang, kami duduk di dalam di sekitar lampu minyak. Saya membaca banyak buku ketika saya di sana.

"Kadang-kadang kami membuat karya seperti keranjang rajutan. Hari-hari penuh dengan variasi yang lambat, tapi entah bagaimana waktu terus berjalan tanpa sadar."

Audun mengatakan bahwa ketika dia pertama kali bertemu Aman Paksa, warga suku tidak memiliki mesin, listrik, atau bahkan konsep uang.

Source : intisari

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest