Sosok.ID - Romiati Wulan Sari (25) sempat menggegerkan warga Palembang dengan beredarnya rekaman viral penculikan yang melibatkan dirinya.
Rekaman tersebut beredar di jagat maya Instagram dan menampilkan Romiati yang ditodong sebilah pisau di lehernya.
Perempuan yang bekerja sebagai babysitter alias ART ini juga digantung lehernya oleh pelaku penculikan.
Sang majikan sempat bingung dan ketakutan, kala ia menerima pesan dari penculik Romiati.
Pesan tersebut berbunyi ancaman bakal membunuh ART-nya jika uang tebusan sebesar Rp 100 juta tidak segera diberikan.
Namun siapa sangka, adegan dramatis yang mirip di film-film itu rupanya cuma akal-akalan Romiati.
Diberitakan Sosok.ID sebelumnya, Romiati alias R sempat datang ke kantor polisi untuk membuat laporan penipuan belanja online.
Namun karena ia tidak menunjukkan bukti transaksi rekening kepada penyidik, maka laporan itu ditolak oleh aparat.
"Korban datang ke Polsek untuk melapor karena tertipu membeli handphone melalui belanja online. Tapi laporannya belum bisa diterima karena saat di minta bukti pembayaran dia tidak bisa menunjukannnya," kata Kanit Polsek Ilir Timur I Palembang IPTU Alkap saat dihubungi, Kamis (16/4/2020), dikutip dari Kompas.com.
Oleh pihak kepolisian, Romiati diarahkan untuk membuat rekening koran dari bank sebagai bukti laporan agar dapat diproses lebih lanjut.
Setelah ia keluar dari dari ruang SPKT Polsek IT 1 Palembang, muncul kabar Romiati diculik oleh seseorang.
Kabar itu disampaikan oleh sang majikan yang meminta pertolongan pada pihak kepolisian.
Sang majikan mendapat pesan yang berisi gambar ART-nya dalam keadaan digantung dan diancam bakal dibunuh.
Ia juga dimintai oleh si penculik untuk mengirim uang tebusan senilai Rp 100 juta.
"Tak lama, tiba-tiba ada yang telepon bila korban ini diculik. Saat itu, majikannya bingung dan ketakutan," papar Alkap, mengutip Tribun Sumsel.
Rupanya bukan hanya sang majikan, orang yang mengaku sebagai penculik itu juga meminta uang tebusan pada perusahaan babysitter yang menampung Romiati.
"Agen tempat penyaluran korban ini juga sempat ditelepon orang untuk meminta tebusan," tambahnya.
Sebelumnya akun Instagram yang memviralkan video penculikan Romiati menyebutkan, bahwa kasus itu rupanya hanya kibulan belaka.
"Polisi berhasil mengungkap kasus yang diduga korban penculikan dengan meminta uang tebusan yang sempat viral dan membuat warga palembang geger. Ternyata adanya insiden penculikan akal akalan pelaku," tulis akun @palembang_bedesau, seperti dikutip Sosok.ID, dilansir dari Instagram, Kamis (16/4).
Hal itu dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Hisar Sialagan saat melakukan gelar perkara, Kamis (16/4/2020).
Baca Juga: Kala Penembak Jitu Kebanggaan KKB Lekagak Telenggen Tewas Dalam Sergapan Pasukan Gabungan TNI-Polri
Melansir Kompas.com, setelah dilakukan penyelidikan pelaku sedang berada di kawasan Perumahan Mutiara di Kecamatan Sukarame, Palembang.
"Saat diamankan, semua pelaku sedang duduk santai," kata Hisar, melansir Kompas.com.
Mirisnya, dalang skenario penculikan Romiati tak lain dan tak bukan adalah dirinya senidir.
Dalam melakukan aksinya, Romiati dibantu oleh dua rekan lain, yakni DR dan NR.
Dikutip dari Tribun Sumsel, DR bertugas sebagai penculik yang mengancam bakal membunuh Romiati.
Sedangkan NR bertugas merekam semua adegan rekayasa penyiksaan terhadap Romiati.
"Otak pelaku tak lain adalah korban sendiri untuk mencari keuntungan," ujar Hisar.
Dikatakan motif rekayasa penculikan itu dilakukan Romiati karena ingin memeras uang majikannya.
Ia pun mengaku, bahwa aksi dramatis itubertujuanuntuk membeli ponsel baru jenis iPhone 11 yang sudah lama diidamkannya.
"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," katanya saat diamankan di Polda Sumsel, Kamis (16/4/2020).
Ia tanpa penyesalan juga mengakui bahwa aksinya dibantu orang lain.
"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," ujarnya.
Ironisnya Romiati sama sekali tidak menyesal.
Ia bahkan menyebut sudah biasa membohongi orang-orang terdekatnya seperti orang tua, maupun pacarnya.
"Tidak, saya tidak menyesal, saya memang suka bohong. Saya sempat berusaha untuk jujur tapi tetap tidak bisa," ujarnya.
Saat mengetahui tindakan anaknya, orang tua Romiati mengaku terkejut dan sama sekali tak menyangka.
Sebab menurutnya, sang anak adalah orang yang baik dan rajin beribadah.
"Dia ini anak yang baik, rajin salat, tidak membantah dan tidak neko-neko. Saya terkejut kenapa bisa melakukan itu," katanya dikutip dari Tribun Sumsel.
Adapun atas perbuatannya, Romiati dan dua sepupunya dijerat pasal 368 KUHP tentang penipuan dengan pemerasan dan hukuman kurungan 5 tahun penjara. (Rifka/Sosok.ID)