Follow Us

Kebacut Ikut Mandikan Jenazah Positif Corona dan Gelar Tahlilan, 25 Warga di Bogor Potensi Jadi ODP, Awalnya Kira Almarhum Meninggal Sakit Jantung

Tata Lugas Nastiti - Selasa, 14 April 2020 | 17:00
Kebacut Ikut Mandikan Jenazah Positif Corona dan Gelar Tahlilan, 25 Warga di Bogor Potensi Jadi ODP, Awalnya Kira Almarhum Meninggal Sakit Jantung
Kolase gambar ilustrasi kematian via Kompas.com dan ilustrasi pemulasaran jenazah Corona via tangkap layar/Kompas TV

Kebacut Ikut Mandikan Jenazah Positif Corona dan Gelar Tahlilan, 25 Warga di Bogor Potensi Jadi ODP, Awalnya Kira Almarhum Meninggal Sakit Jantung

Sementara itu, mengutip Kompas.com, pihak Dinkes akan segera melakukan tes swab kepada anggota keluarga almarhum.

Baca Juga: Nyaris Langkahi Suami dan Restui sang Anak Menikah di Usia 18 Tahun, Ibunda Salmafina Ngaku Sempat Mati-matian Pertahankan Rumah Tangga Putrinya: Saya Hancur..

Jika memang hais tes menunjukkan positif Corona, maka 25 warga yang ikut mandikan jenazah dan tahlilan akan naik statis menjadi ODP.

"Ada tiga yang diperiksa, salah satunya pembantu beda kampung. Jadi mudah-mudahan hasil semuanya negatif sehingga warga yang hadir di tahlilan itu tidak naik statusnya," lanjut Heri Isnandar.

Terlepas dari kedua puluh lima warganya yang berpotensi jadi ODP, Sekertaris Kecamatan Ciseeng, Heri Isnandar menilai petugas Dinkes lambat dalam memberikan informasi.

Menurutnya, seandainya informasi dari Dinkes datang lebih cepat, hal seperti ini tidak mungkin akan terjadi.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Sambil Bawa Parang, Warga Pasuruan Berbondong-bondong Lakukan Aksi Protes Menolak Pemakaman Jenazah Pasien Virus Corona

Warga pun disebut oleh Heri Isnandar cukup kecewa dengan cara penanggulangan virus yang dilakukan Dinas Kesehatan.

"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal.

Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," tandas Heri Isnandar.

(*)

Source : Kompas.com, Tribunnews.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest