"Setelah meluapkan emosi, dia mengancam kalau ketemu di jalan mau membunuh dengan penggal leher katanya," terang Hida.
Dokter di klinik bahkan sampai turun tangan, ia mencoba memberi pengertian kepada pasien yang mengamuk itu.
Kendati demikian, pelaku yang berprofesi sebagai penjaga malam di Sekolah Dasar (SD) itu tetap tak terima.
Ia pun memutuskan untuk batal memeriksakan anaknya.
Baca Juga: Tak Ada Hati! 1.000 Stock Masker Puskesmas Dicolong Sopir Ambulans, Dijual Ulang Seharga Rp 5 Juta
Merasa trauma dan lapor Polisi
Selepas kejadian penamparan, Hida mengaku trauma dan pusing-pusing. Ia juga mulai ngeblank dengan kerjaannya.
Tak lama usai kerja setelah menelepon suaminya, Hida memilih untuk melaporkan tindakan BC kepada pihak Polsek Semarang Timur.
"Betul kejadian ini sudah kami laporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan, selanjutnya baru ditindaklanjuti ke Polrestabes Semarang," ujarnya.
Hida lantas meminta kepada seluruh orang di luar sana agar lebih menghargai profesi tenaga medis yang kini berjuang melawan pandemi covid-19.
"Tentu saya berharap semoga tidak terulang lagi kejadian serupa, tidak ada profesi atau pekerjaan lain yang direndahkan apalagi sampai memukul," pintanya.