Sosok.ID - Wabah virus corona telah memberikan dampak serius bagi kehidupan manusia.
Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan mereka karena pandemi Covid-19 ini.
Bukan hanya rakyat biasa, publik figur Tanah Air pun banyak yang menjadi pengangguran karena tak ada kerjaan.
Seperti yang dialami oleh mantan vokalis grup band Kangen Band, Andika Mahesa.
Pria yang akrab disapa Andika ini bahkan memilih untuk mudik ke kampung halamannya di Lampung.
Lantaran ia tak lagi mendapat pekerjaan dan menjadi pengangguran.
Melansir dari Kompas.com, Andika telah berada di Lampung selama hampir tiga pekan.
Pria berjuluk Babang Tamvan ini pun mengaku pusing karena tak memiliki pekerjaan.
"Aktivitas lebih dekat sama keluarga, sama anak begitu. Ya jadi pengangguran yang jelas ini," kata Andika saat dihubungi awak media, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Sebagai pekerja di industri hiburan, Andika mengaku stres karena berbagai job telah dibatalkan menyusul larangan dari pemerintah.
"Terus job-job cancel 15 titik, stres juga. Sampai sekarang 18 titik cancel. Pusing," keluh Andika.
Diketahui, job Andika selama bulan April telah dibatalkan sepenuhnya.
Kini ia hanya bisa menanti dengan cemas apakah pekerjaan di bulan-bulan berikutnya akan dibatalkan atau tidak.
Mengingat jumlah kasus virus corona di Indonesia masih terus mengalami peningkatan.
Selain stres karena tak mendapat pekerjaan, Andika juga merasa bosan karena harus berada di rumah selama dua minggu.
Bahkan, ia mengaku sudah seperti orang gila karena selalu dilarang saat ingin keluar rumah.
"Gua sih kebanyakan mulai boring ya, kemarin sih seminggu begitu menuju dua minggu mulai teriak-teriak kayak orang gila, 'Ya Allah, sampai kapan kayak begini Ya Allah'," kata Andika.
Andika kini hanya bisa berharap wabah virus corona akan segera berakhir menjelang Ramadhan nanti.
Sebab, ia ngin sekali bisa melaksanakan ibadah dengan tenang di bulan suci seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Mudah mudahan berpikirnya, sebelum bulan puasa sudah (selesai) dong corona. Kasihan orang yang mau ibadah puasa," pungkasnya.
Sementara itu, seperti yang telah diwartakan Sosok.ID sebelumnya, Badan Intelegen Negara (BIN) meprediksi puncak wabah virus corona terjadi pada akhir Juli 2020.
Perkiraan tersebut adalah hasil kajian BIN yang disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Doni Monardo dalam rapat virtual dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
"Puncaknya akhir Juni atau akhir Juli 2020," kata Doni, seperti dikutip Sosok.ID dari Warta Kota.
Prediksi BIN ini diyakini 99 akurat.
Hal ini didasarkan pada prediksi pada bulan Maret di mana BIN menyebut angka 1.577 kasus, dan realtianya ada 1.528 pasien positif corona.
Dalam prediksinya, BIN menghitung pada akhir April terdapat 27.307 kasus.
Sementara, Mei akhir 95.451 kasus.
Adapun untuk puncaknya pada akhir Juni sebanyak 105.765 kasus dan akhir Juli sebanyak 106.287 kasus.
(*)