Pemindahan jasad-jasad itu bahan memakan waktu hingga tiga hari karena jumlahnya yang menumpuk.
Warganya bahkan terpaksa menggunakan kardus sebagai pengganti peti mati menyusul jumlah kematian di Ekuador menyentuh angka 172 dari 3.500 kasus.
Wakil presiden Ekuador Otto Sonnenholzner meminta maaf usai warga mengunggah foto dan video mayat-mayat tersebut ke media sosial.
Pihak berwenang telah mengumpulkan 150 jenazah hingga awal pekan ini.
Tetapi tidak menyebutkan berapa jumlah pasti korban yang tewas akibat pandemi global ini.
Sonnenholzer, pria yang memimpin tanggap bencana wabah virus coronadi negara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media lokal pada Sabtu (4/4/2020) :
"Kami telah melihat gambar yang seharusnya tidak terjadi dan sebagai pelayan publik, saya minta maaf."
Pihak berwenang menerima sumbangan 1.000 peti mati yang terbuat dari kardus dari produsen setempat.
Kardus-kardus itu kemudian dikirim ke dua pemakaman setempat.
Seorang juru bicara dari pemerintah kota mengatakan :