"Kebijakan dan tindakan ini melanjutkan kontrol perbatasan, karena mereka menyadari itu saja tidak cukup," lanjutnya.
Langkah-langkah awal yang sangat menentukan adalah melarang perjalanan dari banyak bagian China, menghentikan kapal pesiar berlabuh, dan menerapkan hukuman berat bagi yang melanggar aturan karantina rumah.
Selain itu petinggi negara Taiwan juga bergerak untuk meningkatkan produksi masker dalam negeri guna memastikan pasokan lokal.
Taiwan juga melakukan pengujian virus corona di seluruh pulau, termasuk pengujian orang yang sebelumnya memiliki riwayat pneumonia janggal.
Pemerintah pun menerapkan hukuman baru bagi para penyebar hoaks tentang virus corona.
"Pemerintah Taiwan belajar dari pengalaman SARS 2003 dan membentuk mekanisme respons kesehatan masyarakat, untuk memungkinkan tindakan cepat pada krisis berikutnya."
"Tim pejabat yang terlatih dan berpengalaman dengan cepat mengenali krisis dan mengaktifkan struktur manajemen darurat untuk mengatasi wabah yang muncul," tulis Wang dalam lanjutan laporannya.
Dilansir dari CNN, beberapa pihak mengklaim hanya pemerintah otokratis seperti China yang bisa secara efektif mengatasi wabah virus corona.
Namun, Taiwan mencontohkan bagaimana negara demokrasi juga bisa mengendalikan wabah.
Lockdown ketat seperti di China atau negara lain pun tidak diterapkan Taiwan.