Di rumah sakit dimana ia mengambi telah dilakukan pembentukan tim dan sarana perawatan pasien yang terpapar penyakit, dirinya termasuk dalam tim tersebut.
Ia pun menceritakan sebelum terbentuknya tim tersebut, banyak rekannya yang menolak tugas tersebut.
Namun dirinya lebih memilih untuk menerima tugas sebagai tim perawat yang akan merawat pasien corona.
Alasannya adalah tak ingin menolak tugas kemanusiaan dengan risiko apapun.
Termasuk bisa terpapar virus corona seperti saat ini.
Menurutnya tugas yang berada di pundaknya kini tak sebanding dengan penderitaan dan ketakutan pasien yang terindikasi corona.
Bahkan ia menjadi saksi mata saat ada pasien yang dinyatakan positif dan harus dirawat di ruang isolasi.
Para pasien tersebut sepengelihatannya terlihat sangan ketakutan hingga tegang dan depresi.
Sampai suatu ketika ada salah satu pasien yang begitu stress lantaran dinyatakan positif covid-19 hingga membuatnya nekat ingin bunuh diri.
“Setiap kali pasien dimasukkan ruang isolasi, wajah mereka sangat tegang dan depresi. Bahkan ada yang nyaris bunuh diri karena stres,” ungkapnya, Jumat (3/4/2020), yang dikutip dari Surya.co.id.