“Saya juga terpaksa tidur terpisah dengan anak saya agar tidak terpapar. Sejak bertugas di ruangan ini, secara otomatis saya masuk dalam kategori orang dalam resiko,” tambahnya.
Dengan tekanan tersebut mereka juga harus bisa jadi tempat berbagi cerita para pasien yang stress lantaran di isolasi selama waktu yang cukup panjang.
Oleh sebab itu setiap hari mereka membangun komunikasi dan membangkitkan semangat pasien untuk sembuh.
Salah satunya membuat grup WhatsApp dengan para pasien agar dapat memotivasi pasien agar cepat sembuh. (*)