Keputusan polisi tersebut mengacu pada aturan penanganan jenazah pasien PDP Corona.
Dalam video tersebut Edi Saputra berkali-kali menegaskan dirinya sebagai salah satu anggota DPRD Medan.
Bahkan seorang pria berbaju ASN Pemko Medan diancamnya, dan mengatakan akan dipanggilnya ke RDP DPRD Kota Medan, karena tidak mendukungnya.
Edi Saputra pun tetap bersikeras menentang.
"Kami panggil kalian nanti, berlebihan kalian itu, jangan begitu, aku aja gak takut mati, kenapa kalo mati, matinya itu. Tembak aja kami biar mati. Siapa bilang positif (corona), kalian aja polisi," teriaknya.
Ia pun menuturkan bahwa dia tidak takut mati dan menyatakan bahwa negara ini sudah tidak betul lagi, lantaran hendak melakukan pemakaman berdasarkan aturan Covid-19.
Edi secara gegabah juga menantang polisi untuk memberinya Virus Corona.
Ia sesumbar bakal menelan virus itu, sebagai bukti bahwa dia tidak takut dengan virus corona dan kematian.
"Sini virus coronanya, biar saya telan," ujarnya dalam video tersebut.
Baca Juga: Tak Minum Obat Avigan Maupun Klorokuin, Pasien Positif Corona di Solo Malah Sembuh
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Sumatera Utara, Yahdi Khoir menyesalkan perilaku kadernya yang mengamuk kepada aparat kepolisian di rumah duka pasien dalam pemantauan (PDP) Corona atau Covid-19.