Simulasi yang dilakukan Sutanto dan timnya membagi kondisi masyarakat menjadi empat susceptible (rentan), infected (terinfeksi) quarantined (dikarantina) dan recovered (sembuh).
"Susceptible, yaitu orang yang sehat tapi rentan terinfeksi, ini sangat dipengaruhi oleh kontak yaitu Beta."
Kalau Beta ini besar, orang sering bertemu dan berkerumun maka Betanya juga akan besar pula, ada orang akan berpindah menjadi infected atau terinfeksi.
Orang yang terinfeksi akan bisa meninggal, namun ada juga yang sembuh sementara orang yang terinfeksi harus dikarantina total.
Besarnya angka karantina tergantung kemampuan negara dan masyarakat dalam mengisolasi diri.
Menurut Sutanto, penyelesaian pandemi ini tergantung kemampuan kecepatan karantina Alfa dan kecepatan penularan penularan beta,
Jika Alfa besar, artinya banyak orang terinfeksi masuk karantina total.
Setelah perawatan, orang yang sembuh bisa terinfeksi kembali namun dengan karantina masih bisa dihindari.
"Dari 267 juta jiwa jumlah orang yang terinfeksi di Indonesia bisa mencapai 6.600.000 orang, kemudian akan menurun dan kami hanya melakukan revisi sampai 10 Juni atau 100 hari sejak virus corona di temukan di Indonesia."