Sementara itu lapoeran dari AFP menyebut ada tiga ledakan mengguncang Riyadh pada Sabtu tengah malam.
Padahal serangan ini terjadi walau kedua pihak yang bertikai sudah sepakat mendukung gencatan senjata dari Sekjen PBB Antonio Guterres untuk melindungi warga sipil dari pandemi Corona.
Konflik sempat mereda
Sebelumnya konflik antara pemberontak Houthi vs Arab Saudi sempat menunjukkan penyelesaian.
Seorang pejabat Arab Saudi pada November 2019 sudah menyatakan jika Riyadh terbuka untuk membicarakan akhir dari perang.
Pemberontak Houthi sendiri juga berjanji akan menghentikan serangan rudal dan drone mereka ke instalasi-instalasi penting milik Saudi.
Akan tetapi itu hanya isapan jempol belaka dimana Houthi memanfaatkan jeda gencatan senjata untuk memperkuat kemampuan militernya.
Setelah dirasa cukup, mereka langsung menyerang kembali Arab Saudi.
Seperti diketahui pada 2015 silam Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman memerintahkan angkatan bersenjata negaranya untuk melakukan serangan cepat ke Pemberontak Houthi di Yaman.