Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Efek Ngeri Lockdown, Berusaha Keluar Rumah di Tengah Wabah Corona Padahal Sedang Batuk, Pria Ini Langsung Ditusuk Temannya

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 27 Maret 2020 | 14:35
Ilustrasi pembunuhan
Pixabay

Ilustrasi pembunuhan

Sosok.ID - Anjuran untuk tetap berada di rumah di tengah wabah virus corona terus digencarkan.

Beberapa negara bahkan telah melakukan lockdown dan membatasi jam keluar rumah bagi warganya.

Namun, beberapa warga nampaknya masih ngeyel untuk keluar rumah.

Salah satunya adalah pria asal Spanyol ini.

Baca Juga: Cari Mati! Pria Ini Kena Corona Gegara Jilati Jamban, Sekarang Nyawanya Terancam Melayang

Karena nekat keluar rumah saat sedang batuk, ia ditusuk oleh temannya.

Melansir dari The Sun, pria 29 tahun dari Mislata itu diserang temannya yang berusia 31 tahun karena berusaha melanggar jam malam.

Insiden tersebut terjadi ketika pejabat kepolisian Spanyol, Jose Angel Gonzales mengajak masyarakat untuk melapor.

Ia mendesak warga Spanyol untuk menghubungi 999 bila melihat atau mendengar pelanggaran selama masa lockdown.

Baca Juga: Seorang Warganya Positif Corona, Wali Kota Tegal Langsung Terapkan Lockdown : Ini Pillihan Pahit Tapi Lebih Baik Saya Dibenci Warga daripada Maut Menjemput Mereka

Hasilnya, dalam sehari polisi bisa menangkap 55 orang yang melakukan pelanggaran jam malam.

Selain itu, pihak berwajib juga berhasl mendenda 6.000 orang yang tertangkap kamera polisi tengah melakukan kekerasan pada suspect corona.

Gonzales mengatakan, Spanyol telah meperpanjang masa lockdown hingga 12 April 2020 mendatang.

Langkah ini diambil mengingat Spanyol adalah negara kedua di Eropa yang memiliki kasus virus corona terbanyak.

Baca Juga: Auto Positif Corona, Niatnya Ikut-ikut Tantangan Jilat Toilet agar Dapat Perhatian Warganet, 2 Hari Kemudian Influencer Ini Unggah Foto Terbaring di Ranjang Rumah Sakit

Dalam 24 jam terakhir, tercatat 655 kematian karena virus corona.

Dengan tambahan tersebut, jumlah kematian di Spanyol mencapai 4.089 jiwa.

Media Spanyol telah memperingatkan jumlah kematian di akhir pekan mungkin akan menyentuh angka 7.000.

Angka itu akan tercapai bila tingkat kematian tak berubah selama sepekan terakhir.

Baca Juga: Bongkar Paksa Plastik Jenazah PDP Virus Corona, Keluarga di Sulawesi Utara Ngotot Pasien Meninggal Bukan Karena Covid-19, Sejumlah Warga Sempat Kontak Erat dengan Jasad

Untuk mencegah keadaan bertambah buruk, pemerintah Spanyol telah merencanakan perpanjangan masa lockdown.

Rencananya, Spanyol akan menutup negaranya hingga 27 April 2020 mendatang.

Sementara itu, saat ini jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia terdapat di Amerika Serikat.

Dengan lebih dari 85 ribu kasus, jumlah yang melebihi China sebagai asal dari virus corona.

Baca Juga: Tiba, Saat Petugas Medis Penuh Tekanan Terinfeksi Virus Corona dan Nekat Akhiri Hidupnya..

Saat ini di China sendiri sudah tak ditemukan transmisi lokal, kasus tambahan diketahui merupakan kasus impor.

(*)

Source : The Sun

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x