Ekonomi Singapura sangat bergantung pada perdagangan. Itu sebabnya, mereka sangat waspada terhadap kelemahan yang dipicu oleh wabah virus ketika negara kota tersebut dan mitra dagang utamanya menutup perbatasan. Kebijakan itu secara otomatis mengurangi jadwal produksi dan memberlakukan pembatasan pada pergerakan konsumen.
Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat akan mengungkap paket stimulus kedua di Parlemen pada Kamis malam untuk menopang perekonomian yang sedang lesu. Besar kemungkinan, stimulus tersebut akan fokus pada sektor pariwisata dan transportasi yang sangat terpukul.
Bank sentral juga telah memajukan keputusan kebijakannya menjadi 30 Maret, di mana para analis memprediksi dilakukannya pelonggaran.
"Ada kemungkinan besar pemerintah akan menggunakan dana cadangan untuk mendanai stimulus kedua, yang bisa lebih besar dari apa yang diumumkan dalam Anggaran 2020," kata Khoon Goh, kepala riset Asia di ANZ Banking Group di Singapura kepada Bloomberg.
Dia menambahkan, otoritas moneter Singapura pasti perlu melakukan pelonggaran secara agresif pada hari Senin. (*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Ekonomi menyusut lebih dalam dari ramalan, resesi Singapura di depan mata"