Dia menuturkan, virus dapat tumbuh secara eksponensial hanya ketika tidak terdeteksi dan tidak ada yang bertindak untuk mengendalikannya. Hal itulah yang terjadi di Korea Selatan bulan lalu.
Jadi, perlu deteksi dini yang lebih baik, tidak hanya melalui pengujian, tetapi juga bisa dengan pengawasan suhu tubuh seperti diterapkan China, dan isolasi sosial.
Baca Juga: Tiba, Saat Petugas Medis Penuh Tekanan Terinfeksi Virus Corona dan Nekat Akhiri Hidupnya..
Meskipun untuk sementara ini tingkat kematian akibat Covid-19 tampak secara signifikan lebih tinggi daripada flu, Levitt mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir.
"Ini bukan akhir dunia. Situasi sebenarnya tidak separah yang seolah terjadi," ungkapnya.
Sementara itu, seorang dokter dan peneliti penyakit menular di Lundquist Institute for Biomedical Innovation di Harbor-UCLA Medical Center, Loren Miller, mengatakan, terlalu dini untuk menarik kesimpulan apa pun.
Baik kesimpulan positif maupun negatif tentang pandemi yang masih berlangsung ini.
Menurut dia, saat ini masih banyak ketidakpastian yang terjadi. "Di China mereka bisa menghentikannya dalam waktu singkat, di Amerika, mungkin kita bisa mungkin juga tidak. Kita tidak tahu itu," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Epidemi Covid-19 Akan Cepat Berakhir "