Levitt mengibaratkan wabah adalah mobil yang melaju di jalan raya terbuka.
Meskipun mobil itu masih memiliki kecepatan tertentu, tidak berarti mobil itu mengalami peningkatan kecepatan yang sama besar seperti sebelumnya.
"Ini menunjukkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat pada pekan-pekan mendatang," tulis Levitt dalam sebuah laporan yang dikirim kepada teman-temannya, 1 Februari lalu, yang secara luas dibagikan di media sosial China.
Itulah mengapa ia memperkirakan jumlah kematian akan berkurang setiap hari.
Tiga minggu setelahnya, Levitt mengatakan kepada China Daily News bahwa tingkat pertumbuhan virus telah memuncak.
Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.
Perkiraan ini ternyata sangat akurat.
Pada 16 Maret, total kasus Covid-19 di China tercatat sejumlah 80.298 kasus dan 3.245 kematian, dengan total penduduk negara mencapai 1,4 miliar orang dan sekitar 10 juta penduduk meninggal setiap tahunnya.
Jumlah pasien yang baru didiagnosis telah turun menjadi sekitar 25 setiap harinya, tanpa ada kasus penyebaran yang dilaporkan sejak Rabu.
Titik balik Kini, ilmuwan yang menerima Hadiah Nobel 2013 untuk pengembangan model kompleks sistem kimia itu melihat adanya titik balik yang serupa di negara-negara lain.
Bahkan, titik balik juga diprediksi terjadi pada negara-negara yang tidak memberlakukan aturan isolasi ketat seperti China.