Sosok.ID - Tak hanya rakyat biasa, virus corona telah membuat sebagian petugas medis meregang nyawa.
Garda terdepan yang melawan Covid-19 ini gugur saat melaksanakan tugasnya.
Terbatasnya alat perlindungan diri (APD) bagi para petugas medis membuat mereka lebih mudah tertular virus corona.
Hal ini lah yang kemudian membuat penyanyi Maia Estianty prihatin.
Istri Irwan Mussry ini menyayangkan kekurangan APD di kalangan petugas medis.
Melalui laman Instagramnya, Maia Estianty mengajak masyarakat untuk memprioritaskan petugas medis dalam hal ketersediaan APD.
Sebab, bagaimana pun mereka lebih membutuhkan dibanding masyarakat lainnya.
Untuk itu, mantan istri Ahmad Dhani ini gencar mengajak masyarakat melakukan donasi untuk membeli APD bagi para petugas medis.
Nampaknya kekurangan APD bagi petugas medis di Indonesia ini nyata adanya.
Di Tana Toraja, Sulawesi Selatan misalnya.
Petugas medis terpaksa menggunakan jas hujan dan sepatu boots sebagai pengganti APD.
Melansir dari Kompas.com, Direktur RSUD Lakipadada, Tana Toraja, Sulawesi Selatan dr Safari D Mangopo mengaku pihaknya kekurangan APD.
Selain APD, katanya, stok desinfektan di tempatnya bekerja juga telah menipis sejak beberpa waktu terakhir.
Untuk itu, pihaknya terpaksa membuat sendiri APD dan desinfektan.
“Kami memang kekurangan APD seperti pakaian pelindung, masker, disinfektan, dan lainnya.
Beberapa di antaranya yang digunakan saat ini hanya dibuat sendiri oleh tim medis,” kata Safari saat dikonfirmasi, Sabtu (21/03/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Safari mengatakan, pihaknya membuat APD seperti masker dari kain.
Sementara untuk tubuh, pihaknya menggunakan jas hujan dari plastik, sepatu boots, serta pelindung wajah yang terbuat dari karet tebal.
Walaupun dibuat sendiri, Safari mengklaim APD buatannya sudah sesuai dengan standar.
"Masker yang kami buat ada pori-pori kecil yang tentunya aman bagi tenaga medis. Juga jas hujan dan alat pelindung wajah, semua aman untuk digunakan," jelasnya.
Diketahui, RSUD Lakipadada Tana Toraja adalah rumah sakit rujukan penanganan pasien corona untuk wilayah Sulawesi Selatan.
(*)