Sebelumnya dia mengaku dirampok dan diikat di bawah jembatan Desa Alue Nireh, Kecamatan Peureulak Timur dengan tangan dalam kondisi terikat.
Setelah polisi memeriksa keterangan saksi dan keterangan KM, akhirnya terungkap jika dugaan perampokan itu hanya rekayasa agar batal menikah dengan calon istrinya.
Jadi, KM mengaku sudah bertunangan dengan mas kawin 13 mayam.
Namun baru diberikan dua mayam pada sang gadis pujaan hati.
“Waktu pernikahan bulan depan ini. Sisi lain, dia (KM) belum memiliki uang untuk menikah.
Maka dia merekayasa seakan-akan dirampok. Cerita emas dan uang yang dirampok itu buat emas kawin,” kata Dwi Arys Purwoko.
Bergulingan di lumpur, lalu mengikat diri sendiri
Kahar pun sudah mengakui seluruh cerita rekayasa itu.
Pria ini mengaku sengaja masuk ke bawah jembatan dan bergulingan di lumpur.
Lalu mengikat sendiri tangannya.