Sebuah tim ilmuwan di Universitas Queensland mengumumkan pada bulan Januari.
Mereka tengah berusaha membuat vaksin penawar virus corona agar tak menjadi wabah yang lebih parah.
Tim, bagian dari kelompok pengembangan vaksin internasional yang disebut Koalisi Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI), sekarang bekerja "sepanjang waktu".
Seorang juru bicara mengatakan tim telah memilih kandidat vaksin dan pengujian pra-klinis telah dimulai.
"[Ini] berkembang secepat mungkin menuju percobaan manusia, semoga pada akhir Juni," kata juru bicara itu, diterjemahkan dari ABCNews.
Melansir dari ABCNews, sekitar 35 perusahaan dan lembaga akademik ikut berlomba.
Setidaknya empat sudah diuji pada hewan, dan dua lainnya sedang bersiap untuk memulai uji coba manusia.
Menurut laporan dari surat kabar Partai Komunis China People's Daily minggu ini, para peneliti di Akademi Ilmu Kedokteran Militer negara itu menerima persetujuan untuk meluncurkan uji klinis tahap awal untuk vaksin potensial minggu ini.
Basis data uji coba klinis yang dikendalikan pemerintah Tiongkok mengklaim uji "fase satu" akan menentukan apakah tembakan eksperimental itu aman pada manusia.
Mereka bermaksud merekrut 108 orang sehat untuk ambil bagian dalam uji coba, yang akan berlangsung antara 16 Maret dan 31 Desember.