Artinya, dapat menyebabkan orkitis, peradangan testis, yang dapat mengurangi jumlah sperma pria sehingga memungkinkan berujung pada kemandulan.
Baik Covid-19 maupun SARS menyerang sel-sel dengan bergabung bersama enzim bernama Ace2 yang banyak terdapat di testis.
Selain itu, enzim ini juga banyak ditemukan di organ lain seperti ginjal dan jantung.
Pria yang terinfeksi penyakit ini harus mencari nasihat medis "sehingga masalah tersebut terdeteksi dan bisa diobati sedini mungkin", katanya.
Pemerintah Hubei menolak mengatakan alasan di balik penghapusan artikel yang sebelumnya sempat viral di media sosial di China itu.
Qi Guangchong, seorang androlog dari Rumah Sakit Yueyang mengatakan sering kali virus mempengaruhi sistem reproduksi pria.
Sekadar informasi androlog adalah ahli ilmu kedokteran yang berkenaan dengan fungsi alat tubuh dan penyakit khusus pria.
"Banyak virus yang telah terbukti mempengaruhi kesuburan pria, termasuk virus yang menyebabkan hepatitis B dan gondong," ujar Qi Guangchong seperti dikutip Sosok.ID dari Asia One.
"Sepertiga dari pasien gondong menderita orkitis, dan dalam beberapa kasus, testis menjadi lebih kecil, yang kemudian menyebabkan infertilitas," terangnya.
"Saya telah menerima beberapa pasien SARS yang mengalami infertilitas selama bertahun-tahun, tetapi sampelnya terlalu kecil untuk bisa ditarik suatu kesimpulan."