"Iya betul, bisa seminggu sekali (dangdut) atau dua minggu sekali," ujar Fuad pada wartawan di lokasi, Kamis (12/3/2020).
Fuad mengatakan, sering kali pagelaran musik dangdut ini dimulai sejak sore sekira pukul 15.00 WIB hingga larut malam.
"Dari sore, mulai ashar dah. Sepuasnya mereka aja gitu kadang sampai tengah malam," katanya menambahkan.
Merasa resah atas kegiatan tersebut, namun Fuad tak bisa berbuat banyak meski sudah mencoba menegur para orang-orang yang terlibat dalam pagelaran musik dangdut ini.
"Saya juga kadang-kadang malas ngelihatnya, itu gerobak dangdut. Saya sudah beberapa kali tegur tapi ya tetap aja mereka mah nggak acuh," imbuhnya.
Terakhir, Fuad mengatakan dirinya berharap ada langkah tegas dari pihak berwajib.
Lantaran warga hingga Ketua RT sudah kewalahan menegur orang-orang yang bukan berasal dari lingkungannya dan menggelar dangdutan di kuburan.
"Harapan saya sebagai pengurus makam di sini ya petugas atau kepolisian saat itu ya datang ke tempat ini. Satu, biar dia jera saja. ngga bikin dangdutan mulu di situ. Warga terusik semua," ujarnya. (Dwi Putra Kesuma)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jakarta dengan judul: Seorang Biduan Diduga Ikut Meriahkan Panggung Dangdut di Kuburan yang Bikin Resah Warga Depok
(*)