Justru jari manis anaknya terus membengkak dan berwarna kemerahan.
Panik, Etik kemudian membawa buah hatinya untuk ke bidan di dekat rumahnya.
Selepas dari sana jari sang anak berangsur-angsur membaik dan bengkaknya mulai berkurang.
"Bidannya bilang katanya racun bekas gigitan kutu kucing tidak bisa terurai gitu," terang dia,dikutip dariKompas.com.
Perjuangan Etik tidak berhenti begitu saja.
Demi kesembuhan anaknya, Etik membawa anaknya itu ke dokter spesialis anak.
Etik disarankan untuk melakukan rontgen dan ultrasonography (USG).
Keterbatasan biaya membuat Etik tidak dapat memenuhi permintaan dokter spesialis anak untuk rontgen dan USG.
Sedang suaminya hanya sebagai seorang kuli bangunan, sehingga pendapatan yang diterima tidak menentu.
Karena itu, Etik membawa anaknya ke rumah sakit umum dengan memakai BPJS.
"Sama dokternya suruh rawat inap. Beberapa hari tak dapat kamar karena penuh. Saya pindah ke RS Amal Sehat. Di sana diperiksa karanya peradangan," ujar, diadikutip dariKompas.com.