"Sinyalnya adalah Arab Saudi sedang mencari cara untuk membuka keran perdagangan minyak dan memperjuangkan pangsa pasar," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di ClipperData.
Kini setelah melakukan tindakan nekart tersebut, harga minyak dunia anjlok lantaran kelebihan stok.
Imbasnya para karyawan pertambangan minyak terancam kena PHK karena harga minyak terlalu murah.
Sebelumnya pada September 2001 silam harga minyak juga sempat anjlok lebih dari 15 persen.
Para analis mengatakan bahwa penolakan Rusia untuk memotong produksi sama dengan menampar produsen minyak AS yang membutuhkan harga minyak yang lebih tinggi untuk bertahan hidup.
Namun, industri di AS muncul dari periode yang lebih kuat dan Amerika Serikat akhirnya akan menjadi produsen minyak terkemuka dunia. (Seto Aji/Sosok.ID)