Meski melakukan persiapan kematian yang terkesan serius, namun Irfan dan keluarga membawa santai persiapan tersebut.
Dengan bercanda, Irfan bahkan meminta asistennya untuk kelak mengabadikan momen ketika ia meninggal menggunakan lampu pencahayaan agar terlihat cerah dan jelas.
Ia juga menambahkan pada asistennya untuk tak lupa membuat wajahnya tersenyum sebelum meninggal.
"Jadi beritanya bagus, lu meninggal dengan posisi senyum," katanya.
Mendengar candaan Irfan, Denny sontak terpingkal.
Kendati demikian, persiapan tersebut dilakukan bukan tanpa alasan.
Menurut Irfan, mempersiapkan kematiaannya membantu ia mengingat akan hidup yang hanya sementara.
"Kita kan nggak pernah tahu, nggak nunggu sakit, nggak nunggu tua, maksudnya kita nggak pernah tahu (kapan waktunya dateng), dan kadang-kadang pas tiba (meninggal), keluarga panik nyariin dimana kafannya dll, ya biar kita udah siap," jelas Irfan.
"Apalagi kalau kita ziarah ya kan, salah satu yang harus kita tanamkan adalah, ya nanti kita bakalan seperti ini (meninggal)," tambahnya.
Lebih lanjut, Irfan mengingatkan bahwa masa hidup manusia di dunia itu tidak lama, sementara kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi.