Sedangkan penyebab jatuh, kuat dugaan karena korban kelelahan, serta kurang waspada. Hingga kini jenazah korban masih berada di RSU Bangli," tandasnya.
Dibalik meninggalnya pendaki itu, ada hal niskala yang harus diselesaikan keluarga korban.
Yakni menggelar pecaruan guru piduka atau penebusan kesalahan korban.
Hal ini akan digelar di TKP, Senin (9/3/2020) sekitar pukul 08.00 Wita.
Keluarga korban, Ida Bagus Ananda Manuaba, Minggu (8/3/2020) mengatakan, pihak KSDA Bangli telah mendatangi mereka.
Dalam laporannya, selain dalam bentuk sekala (nyata) ada juga dalam bentuk niskala.
Dalam segi niskala, disebutkan mendiang sempat menduduki batu keramat, sehingga korban pun jatuh.
Dalam keyakinan Hindu di Bali, hal tersebut tidak bisa dikesampingkan.
Karena itu, demi ketenangan arwah mendiang, pihaknya akan menggelar upacara pecaruan guru piduka di TKP.