Terancam Bakal Diperkosa, Gadis Ini Reflek Sabet Penis Pelaku dengan Pisau Dapur Hingga Terjadi Pendarahan, Lihat yang Tejadi!

Sosok.ID - Kebanyakan wanita pasti reflek melakukan perlawanan ketika dihadapkan pada situasi yang berbahaya.

Perlawanan dilakukan semata-mata demi melindungi diri dari para pelaku kejahatan yang tak bertanggungjawab.

Terlebih, lemahnya hukum pada suatu negara sering kali justru menempatkan korban pada posisi tak menguntungkan, sehingga melawan dianggap sebagai satu-satunya jalan.

Itulah yang dilakukan oleh seorang gadis asal Pakistan ini.

Baca Juga: Meski Tes Urine Negatif Narkoba, Ririn Ekawati Diyakini Ikut Konsumsi Barang Haram Setelah 30 Pil H5 Ditemukan di TKP: RE Juga Menggunakan...

Mengetahui situasinya yang terjepit dan bakal diperkosa, gadis ini reflek memotong penis pelakunya.

Gadis berusia 25 tahun yang dirahasiakan namanya ini mengalami nasib tragis pada Selasa (4/2/2020).

Dia didatangi seorang pria di rumahnya di tengah provinsi Punjab, Pakistan, dan nyaris menjadi korban pemerkosaan.

Kepada petugas kepolisian Mohamed Ilyas, gadis ini menceritakan dia sedang berada di rumah dan ada seorang pria yang membobol rumahnya.

Baca Juga: Bikin Geram! KKB Kembali Berulah, Buat 900 Warga Tembagapura Harus Dievakuasi Gegara Diteror, Begini Kata Kapolda!

Gadis itu kemudian melarikan diri ke dapur dan mengambil pisau.

Segera saat pelaku hendak memperkosanya, gadis itu langsung menyabetkan pisaunya dan mengenai penis pelaku hingga terjadi pendarahan.

"Pelaku yang berusia 28 tahun itu langsung dilarikan ke rumah sakit di Faisalabad dan diinterogasi polisi setelah kondisinya membaik," terang Ilyas dikutip dari South China Morning Post (SCMP).

Daily Mail mengabarkan, Asisten Pengawas Polisi Jaranwala Bilal Sulehri, mengatakan pria dan perempuan itu saling kenal dan si pelaku akan menikahi orang lain.

Baca Juga: Diterawang Dapat Kartu The Fool, Ahli Tarot Sebut Akan Ada yang Baru Bagi BCL dan Noah Sinclair

Menurut laporan dari SCMP, ratusan wanita diperkosa di Pakistan tiap tahunnya.

Akan tetapi mereka yang melakukan serangan justru jarang dihukum.

Alasannya adalah hukum yang lemah dan prosedur yang rumit untuk penuntutan, menurut Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan.

Korban pemerkosaan bahkan sering disalahkan atas tragedi yang menimpa mereka, karena dituduh telah bersosialisasi dengan laki-laki.

Baca Juga: Dikenal dengan Pesta Ulang Tahun yang Meriah Setiap Tahunnya, BCL Disebut sang Sahabat Tak Akan Rayakan Momen Kelahirannya Tahun Ini: Dia Pasti Keinget Ashraf

Sebuah pandangan yang konservatif. Akibatnya, banyak wanita memilih diam dan tidak melaporkan kejadian ke pihak kepolisian, untuk menghindari namanya dipermalukan oleh masyarakat konservatif Pakistan.

Keterangan itu disampaikan oleh kelompok advokasi Aurat Foundation. "Itu sangat menyakitkan.

Korban sering kali disalahkan baik secara hukum maupun dari masyarakat," terang aktivis hak perempuan Farzana Bari dikutip dari SCMP.

Bahkan pemerkosaan dalam pernikahan adalah hal yang jamak ditemui di Pakistan. (Aditya Jaya Iswara)

Baca Juga: Malam-Malam Digelandang ke Kantor Polisi, Ririn Ekawati Dinyatakan Negatif Pakai Narkoba, Polisi Sebut Masih Lanjuti Proses Pemeriksaan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hendak Diperkosa, Gadis Ini Melawan dan Potong Penis Pelakunya"