"Kami berharap hasilnya negatif," harap Tjetjep.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi membantah bahwa driver ojol yang dalam pengawasan itu kabur dari lokasi observasi.
Melansir dari Tribunnews, Didi mengatakan dua driver ojol diobservasi dalam waktu yang berbeda.
Satu driver ojol sudah diobservasi sejak tanggal 3 Maret 2020 sementara satu lainnya baru dijemput pada 6 Maret 2020.
Saat dijemput oleh Dinas Kesehatan Kota Batam, driver ojol tersebut tak mengetahui dirinya masuk dalam daftar pengawasan.
“Driver ojol yang satunya sudah masuk dari kemarin, sedangkan yang satu lagi sudah masuk juga, dijemput hari ini,” kata Didi, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.
Senada dengan Tjetjep, Didi juga mengapresiasi sikap kooperatif Gojek yang tanggap menghubungi mitranya.
"Dari Gojek (mitra driver). Pihak Gojek telah kooperatif dengan membantu kami menghubungi dua driver-nya yang telah melakukan kontak langsung dengan asisten rumah tangga WN Singapura yang terinfeksi," ujar Didi.
Sebelumnya, dikabarkan dua driver ojol diduga kabur saat menjalani karantina di Asrama Haji Batam yang kemudian membuat heboh masyarakat.
Namun, pihak Dinkes Kepri maupun Batam mengatakan bahwa salah satu ojek online tidak sepenuhnya kabur.