Ada banyak alasan untuk khawatir dengan kemungkinan adanya kasus virus corona di Korea Utara.
Pasalnya, negara-negara yang memiliki sistem kesehatan masyarakat modern seperti Korea Selatan, Jepang, dan Italia, bahkan kecolongan dengan pandemi ini.
Sementara sistem kesehatan Korut dianggap masih menderita lantaran kurangnya dana, peralatan, dan cakupan medis yang sangat buruk di area pedesaan miskin di negara itu.
Kee B. Park, Direktur Proyek Kebijakan Kesehatan Korea dan Dosen Kesehatan Global dan Kedokteran Sosial di Harvard Medical School menyebutkan sanksi global yang diterima Korut dapat menyulitkan bantuan, sehingga sanksi itu dilunakkan.
Sayangnya, Korut tetap menutup perbatasannya.
Baca Juga: Cerita Amirudin, Mahasiswa yang Berprofesi Pedagang Sayur, Bawa Dagangannya ke Acara Wisuda
“Korea Utara merupakan negara berisiko tinggi, sebagai negara dengan sistem kesehatan yang lemah, untuk virus yang menimbulkan bahaya besar, ”ujar Park, seperti dikutip Sosok.ID, dilansir dari Time, Rabu (4/3).
Menurut Park, sistem perawatan kesehatan di Korea Utara berjuang dengan kelangkaan sumber daya.
“Mereka menggunakan kembali hampir semuanya sampai menjadi tidak dapat digunakan. Mereka adalah ahli dalam memperbaiki dan memelihara peralatan medis, ”kata Park.
Keadaan tersebut akan membuat Korut kuwalahan dalam menghadapi kasus yang nantinya lebih besar.
Baca Juga: Gelagat Ahmad Dhani Jadi Sorotan Netizen Saat Bertemu Suami Maia, Irwan Mussry