Yang pertama adalah perombakan dari sisi strukturnya, dan yang ke dua adalah dari sisi teknologi penerbangan atau yang disebut juga avionic-nya.
“Ada dua perombakan. Pertama dari sisi struktur. Kedua dari sisi avionic (teknologi penerbangan) tempur, termasuk meningkatkan teknologi pesawat F-16,” ungkap Letnan Kolonel (Teknik) Agustinus Subagio yang dikutip dari Kompas.com.
Satu persatu bagian pesawat yang cukup canggih di kelasnya ini dipreteli oleh prajurit-prajurit hebat milik TNI AU.
Hingga akhirnya semua komponen yang ada di pesawat tersebut tak berbentuk dan rata dengan permukaan hanggar.
Dari semua komponenyang berhasil dipreteli itu ada ribuan kabel yang berserakan, pompa hidrolik, serta plat pesawat sebagai penutup badan pesawat.
Sebagian besar dari komponen itu diganti ulang dan sebagian lainnya di perbaiki serta dikalibrasi ulang.
Tanpa terkecuali semua perlengkapan canggih sebagai panel pengatur funsi vital di area kokpit pun tak luput dari perombakan yang ada.
Seorang perwira senior TNI AU berpangkat Mayor menjadi penguji kualitas (Quality Assurance/QA) untuk panel-panel yang akan dipasang ke F-16 hasil perombakan ini.
Hingga paska dirombak, beberapa kemampuan baru pun dimiliki oleh F-16 yang mensejajarkan mesin penghancur itu dengan jet tempur terbaru milik banyak negara penghasil pesawat tempur.