Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukannya Merugikan, Rupanya Begini Alasan Cerdas BJ Habibie Pilih Lepaskan Timor Leste 20 Tahun Lalu yang Kini Justru Menguntungkan Indonesia dan Dapat Respon Baik dari Dunia

Dwi Nur Mashitoh - Selasa, 25 Februari 2020 | 16:45
BJ Habibie Presiden RI ke 3
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

BJ Habibie Presiden RI ke 3

Namun, satu hari setelah referendum dilaksanakan suasana menjadi tidak menentu, terjadi kerusuhan berbagai tempat.

Sekjen PBB akhirnya menyampaikan hasil refrendum kepada Dewan Keamanan PBB pada 3 September 1999.

Hasilnya 344.580 suara (78,5 %) menolak otonomi, 94.388 (21 %) suara mendukung otonomi, dan 7.985 suara dinyatakan tidak valid.

Hasil referendum tersebut kemudian diumumkan secara resmi di Dili pada 4 September 1999, akhirnya masyarakat Timtim memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Baca Juga: 4 Fakta Terbaru Temuan Jasad di Cemoro Sewu, Diduga Mahasiswa Asal Timor Leste yang Jadi Korban Penculikan

Habibie mengutarakan alasan dan fakta yang sangat cerdas.

1. Alasan Pertama

"Timtim dengan populasi sekitar 700.000 rakyat telah menarik minat dunia. Tapi saya punya 210 juta rakyat. Jika saya biarkan tentara asing mengurus Timtim, secara implisit saya berarti mengakui bahwa TNI tak bisa menjalankan tugasnya dan ini bisa berakibat buruk bagi stabilitas negara. Dan saya tak mau ambil risiko ini."

"Masalah Timor Timur sudah harus diselesaikan sebelum Presiden ke-4 RI dipilih, sehingga yang bersangkutan dapat mencurahkan perhatian kepada penyelesaian masalah nasional dan reformasi yang sedang kita hadapi."

Baca Juga: Kisah Cinta Sejati BCL dan Ashraf Serupa dengan Habibie dan Ainun, Keduanya Pesan Pusara Bersebelahan Demi Tetap Berdampingan Hingga ke Liang Lahat

2. Alasan Kedua

Saya menganggap Australia sejak lama telah menjadi 'sahabat' Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan 1945.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

x