Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Melulu Dipenuhi Cerita Sedih, Kisah Cinta Lokasi juga Mewarnai Masa Observasi WNI dari Wuhan : Ada yang Nyanyiin Lagu dan Bermain Musik

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 17 Februari 2020 | 17:17
Rombongan WNI dari Natuna melanjutkan perjalanan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur tempat tujuan masing-masing.
Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan

Rombongan WNI dari Natuna melanjutkan perjalanan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur tempat tujuan masing-masing.

"Iya tentu berbeda dari aktivitas kami biasa di kampus maupun di kampung halaman. Tiga kali sehari kesehatan diperiksa, diberi vitamin dan aktivitas lainnya terjadwal hingga 14 hari terus berlangsung demikian," ungkap Yayu.

Baca Juga: Terlanjur Mati karena Gantung Diri Gegara Takut Bakal Tularkan Virus Corona, Pria Ini Ternyata Cuma Sakit Flu Biasa

Hari demi hari pengenalan dan saling dekat satu sama lainnya mulai berlangsung.

"Bak PDKT kalau kata orang. Di sini banyak yang cinlok (cinta lokasi) Bang. Ini kawan saya ada," sebut Yayu dengan nada keras.

Seketika teman Yayu yang berbaris menenteng tas ransel sebelum menuju pesawat terlihat malu tersipu mendengar Yayu menyebut namanya.

"Gimana enggak cinlok, di antara kami masih banyak yang jomblo. Terus selama di sini aktivitas dilalui bareng-bareng. 14 hari bukan waktu sebentar lho," kata Yayu.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Ngamuk Besar! Sebut Peneliti Harvard Sudah Hina Indonesia yang Dikatakan Tak Bisa Deteksi Virus Corona, Terawan: Orang Indonesia Lebih Sehat!

Meski banyak teman-temannya yang terlibat cinlok, Yayu sendiri mengaku tak ikut mendapat gebetan.

"Oh, enggak, saya sudah ada yang punya," jawab Yayu.

Ia menceritakan selama di hanggar banyak melahirkan bibit cinta, karena selama di sana ada saja sesama teman yang saling melirik dan memberi perhatian.

"Ada yang nyanyiin lagu dan bermain musik. Tapi enggak tahu ya nantinya bakalan ada yang jadian atau enggak. Tetapi selama masa observasi banyak teman-teman yang sudah saling dekat, dan naksir," kata Yayu sembari mengakhiri pembicaraan dan memasuki pesawat.

Baca Juga: Nyaris Punahkan Manusia, Wabah Penyakit yang Pernah Menyebar di Masa Perang Dunia I Ini Menginfeksi Sepertiga Penduduk Bumi hingga Tewaskan 100 Juta Jiwa, Virus Corona Tak Ada Apa-apanya

Source : tribunnews

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x