Bisa yang dihasilkan maksimum untuk satu gigitan adalah 110 mg, cukup untuk membunuh sekitar 100 manusia atau 250.000 tikus.
Panjang ular taipan bisa mencapai 3 meter.
Melansir dari Kompas.com, bisa ular taipan berbahaya karena terdiri dari beberapa kompenen beracun yang dapat memengaruhi tubuh manusia.
Bisa ular taipan termasuk neurotoksin dan hemotoksin.
Neurotoksin mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan tubuhnya.
Saat seseorang digigit ular ini, maka dia akan mengalami gejala seperti meracau, kejang, sulit bernapas, hingga kehilangan kemampuan mengendalikan tubuh.
Sedangkan hemotoksin akan mempengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal, menyebabkan pendarahan internal, hingga kerusakan organ.
Meskipun ular taipan pedalaman memiliki gigitan yang mematikan, namun ular ini termasuk hewan yang pemalu.
Masih mengutip sumber yang sama, David Penning, seorang ahli biologi dan ahli ular dari Missouri Southern State University mengatakan ular taipan lebih suka menghindari manusia.
Bila manusia terkena gigitannya, Penning menyarankan agar langsung dilarikan ke rumah sakit dan diberikan antiracunnya.