Follow Us

King Kobra Tak Ada Apa-apanya, Inilah Ular Paling Mematikan di Dunia yang Ditemukan di Papua, Satu Kali Gigitan Bisa Membunuh 100 Manusia, Begini Ciri-cirinya

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 17 Februari 2020 | 11:45
Ular taipan, ular asal Papua dengan bisa paling mematikan di dunia.
Tangkap layar Youtube/Panji Petualang

Ular taipan, ular asal Papua dengan bisa paling mematikan di dunia.

Sosok.id - Ular king kobra emang dikenal memiliki bisa yang mematikan.

Tapi ternyata bisa ular king kobra tak ada apa-apanya dibandingkan dengan bisa ular paling mematikan di dunia ini.

Yakni, ular dari Papua yang bisa membunuh 100 orang hanya dengan satu gigitan.

Belakangan ini ramai berita ular weling menggigit dan menewaskan orang.

Baca Juga: Tak Kenal Rasa Takut, Pria Ini Tertawa Bahagia Lakukan Atraksi dengan King Kobra Sepanjang 5 Meter, Tetap Santai Meski Digigit si Ular Berkali-kali, Tapi Nasibnya Berakhir Tragis

Setidaknya ada 6 kasus menonjol orang digigit ular weling, 5 di antaranya tewas.

Namun tahukah Anda, ular yang memiliki bisa paling mematikan ternyata bukan ular weling atau ular welang.

Panji Petualang sempat melihat ular paling mematikan itu secara langsung.

Bahkan Panji Petualang sempat memegang bagian ekornya.

Baca Juga: Lemas Dan Hampir Putus, Jari Panji Petualang Digigit King Kobra Peliharaannya, Begini Kondisinya Sekarang!

Dalam video Panji Petualang yang diunggah pada 18 Mei 2018 silam, Panji Petualang menemui koleganya, Tyo Survival.

Ia melihat berbagai jenis ular berbisa termasuk ular taipan.

Ular taipan itu ditempatkan dalam kotak kaca. Sisiknya berwarna gelap.

Memelihara ular berbisa tak disarankan. Ular pun dipelihara untuk dijadikan display saja.

Baca Juga: Ular Kobra Bermunculan di Musim Hujan, Rupanya Harga Jeroan Binatang Berbisa Itu Lumayan Mahal

Penanganan ular taipan juga perlu perlengkapan khusus.

Orang yang ingin mendekati ular taipan harus menggunakan celana panjang dan sepatu boots.

Selain itu, orang tersebut juga harus menggunakan grab stick atau snake grab sebagai alat untuk memegang ular.

Panji Petualang sempat memegang bagian ekor ular taipan. Kebetulan ular tersebut sedang ganti kulit.

Baca Juga: Berkat Kucing Peliharaannya, Satu Keluarga Selamat dari Teror Ular Kobra yang Menyerang Hingga 3 Kali Berturut-turut

"Ini (ular taipan) golongannya elapid, masih keluarganya kobra," kata Panji Petualang.

Ketika mengeluarkan ular taipan juga harus pelan-pelan agar aman.

"Di belakang ini, yang double sisik ekornya ini katanya enggak berbisa," kata Panji Petualang sambil memegang ular taipan.

Ternyata ular tersebut memili sisik dobel pada ekor.

Baca Juga: Sedang Asik Ngopi, Warga Sumedang Ini Dikagetkan Dengan Kehadiran King Kobra, Saking Besarnya 2 Orang Tak Sanggup Angkat Tubuh Ular Tersebut!

Banyak yang mengatakan ular sisik dobel tidak berbisa namun itu tidak bisa menjadi patokan sebab ular taipan memiliki ciri fisik seperti itu.

Ular taipan tersebut juga sedang ganti kulit.

Ketika Panji Petualang memegang ekornya, kulit ular taipan tertinggal di tangannya.

"Wih dia mau ganti kulit," ucapnya.

Baca Juga: Beri Peringatan Terkait Teror Ular Kobra yang Masuk Pemukiman Hingga Tewaskan Warga, Mbah Mijan : Ini Pertanda Adanya Wabah Penyakit Mematikan di Tahun 2020

Sebenarnya ular paling berbisa adalah ular laut Belcher.

Namun, tingkat kasus manusia meninggal karena ular laut lebih rendah.

Oleh sebab itu, ular taipan mendapat peringkat pertama sebagai ular berbisa paling mematikan.

Ular yang memiliki nama ilmiah Oxyuruanus scutellatus itu dapat ditemukan di Papua.

Baca Juga: Ramai Fenomena Temuan Ular Kobra, Warga Depok Sebut Kemunculan Siluman Penghuni Pohon, Sarankan Agar Tak Pukul Si Hewan Melata Bila Tak Mau Hal Ini Terjadi

Bisa yang dihasilkan maksimum untuk satu gigitan adalah 110 mg, cukup untuk membunuh sekitar 100 manusia atau 250.000 tikus.

Panjang ular taipan bisa mencapai 3 meter.

Melansir dari Kompas.com, bisa ular taipan berbahaya karena terdiri dari beberapa kompenen beracun yang dapat memengaruhi tubuh manusia.

Bisa ular taipan termasuk neurotoksin dan hemotoksin.

Baca Juga: Musim Penghujan Tiba Ular Kobra Bermunculan Begini Cara Cegah Ular Masuk Rumah, Garam Tak Akan Mempan

Neurotoksin mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendalikan tubuhnya.

Saat seseorang digigit ular ini, maka dia akan mengalami gejala seperti meracau, kejang, sulit bernapas, hingga kehilangan kemampuan mengendalikan tubuh.

Sedangkan hemotoksin akan mempengaruhi kemampuan darah untuk menggumpal, menyebabkan pendarahan internal, hingga kerusakan organ.

Meskipun ular taipan pedalaman memiliki gigitan yang mematikan, namun ular ini termasuk hewan yang pemalu.

Baca Juga: Hampir Mati Dalam Kolam Penuh Ular Berbahaya, Pria Ini Diselamatkan Oleh Seekor Orangutan, Saksi Mata Terkejut Hingga Jadi Sorotan Media Internasional: Sangat Emosional!

Masih mengutip sumber yang sama, David Penning, seorang ahli biologi dan ahli ular dari Missouri Southern State University mengatakan ular taipan lebih suka menghindari manusia.

Bila manusia terkena gigitannya, Penning menyarankan agar langsung dilarikan ke rumah sakit dan diberikan antiracunnya.

Mangsa ular taipan adalah tikus dan babi.

Taipan berburu pada pagi hingga siang hari. Namun bila suhu panas, ular taipan memilih menjadi nokturnal atau aktif di malam hari. (Tribun Jabar/Fidya Alifa)

Baca Juga: Ramalannya Sering Terbukti, Rupanya Inilah Sumber Kekuatan Mbak You, Berasal dari sang Suami yang Berwujud Ular Emas

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bisa Ular di Papua Ini Ternyata Paling Mematikan di Dunia, Sekali Gigitan Bisa Tewaskan 100 Orang

Source : tribunnews

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest