Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pemerintah Tak Akan Memulangkan, Anak-anak WNI Eks ISIS yang Kehilangan Seluruh Angggota Keluarganya Beberkan Keadaannya : Saya Nggak Tahu Mau ke Mana, Saya akan Betahan di Sini

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 14 Februari 2020 | 08:15
Ilustrasi ISIS.
Twitter of Crowned

Ilustrasi ISIS.

Presiden Joko Widodo mengatakan ia telah memerintahkan pendataan WNI eks ISIS yang ada di Suriah.

Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD, mengatakan, anak-anak WNI di bawah umur eks ISIS bisa dipulangkan ke Indonesia, dengan pertimbangan tertentu.

Baca Juga: Tawa Kuntilanak dan Cewek Ngesot Berkeliaran di Istananya Seharga Rp 15 Miliar, Pegawai Sule Sering Disuguhi Penampakan, Rizky Febian Sebut Sosok Itu Ada Jauh Sebelum Rumahnya Dibangun

Ia menjelaskan tidak akan ada satu kebijakan yang sama, dan setiap kasus akan diperlakukan berbeda.

Pengamat terorisme mengatakan anak-anak WNI eks ISIS di Suriah tidak akan menjadi risiko jika dipulangkan, apalagi jika mereka dibina oleh pemerintah.

Peneliti Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones mengimbau pemerintah untuk memulangkan anak-anak yatim piatu dari kamp-kamp di Suriah secara bertahap.

Hal itu disebutnya penting karena di tempat itu, anak-anak menyaksikan intimidasi dan kekerasan. Bahkan, tambah Sidney, tempat itu tidak layak dari segi kesehatan juga sanitasi.

Baca Juga: Mulia, Artis Tampan Ini Rela Ubek-ubek Semarang 24 Jam Demi TemukanSopir Angkot Viral yang Bawa Bayi 3 Bulan Bekerja: Kemampuan Bosque, Warga +62 Mantap Nih

Pemerintah Indonesia, ujarnya, tidak perlu berpikir untuk mengembalikan ratusan anak sekaligus, tapi mulai dari kelompok kecil seperti tiga hingga lima anak terlebih dahulu.

"Membawa mereka kembali ke Indonesia tidak akan bersifat risiko, apalagi kalau mereka dibina di pusat Handayani yang dipimpin Kementerian Sosial," ujar Sidney kepada wartawan BBC News Indonesia, Callistasia Wijaya.

"Saya kira, apa salahnya pemerintah Indonesia mulai sekarang, tapi jangan hanya bicara, buka komunikasi dengan Kurdi yang menguasai kamp-kamp itu (untuk mendata anak-anak di sana)," tambahnya.

Semenjak kekalahan kelompok kekhilafahan ISIS kira-kira dua atau tiga tahun lalu, keluarga para petempur ISIS - para perempuan dan anak-anak - di tempatkan di kamp pengungsian yang dipadati lebih dari 70.000 orang.

Source : tribunnews

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x