Tapi, Utisah mengaku kala itu hanya Teddy dan Lina saja yang masuk ke rumah Iwan untuk melakukan 'pembersihan'.
"Yang masuk ke dalam Iwan, Teddy, almarhum di belakang, udah cuma bertiga yang masuk. Katanya mau dibersihin. Mama nunggu di luar," imbuh Utisah.
Namun, tak lama kemudian Lina dan Teddy keluar sebab Iwan menyuruh untuk membeli gentong.
Adapun, gentong tersebut digunakan untuk menyembunyikan perhiasan Lina agar dapat melupakan Sule.
Kala itu, Lina pun langsung melaksanakan perintah tersebut dan menaruh perhiasan senilai Rp 2 miliar ke dalam gentong.
Namun, beberapa bulan setelah gentong beserta isinya ditinggal di rumah Iwan, Lina mulai curiga.
Lina yang kala itu khawatir perhiasannya hilang langsung menghubungi Iwan, bahkan kata Utisah, sempat dilaporkan pula ke polisi.
Pihak kedua pihak pun sempat bersitegang hingga akhirnya gentong dipecahkan Lina tapi perhiasan itu sudah hilang.
"Di rumah makan adu mulut, cekcok. Teddy bilang ke Iwan mana emas ? Kata Teddy yaudah mundur dulu, cabut perkara. Sampai ujung-ujungnya gentong itu dipecahin saking pusingnya almarhum ( Lina)," kenang Utisah.
Sementara itu, mengenai jumlah perhiasan yang hilang tersebut, Teddy membantahnya dengan tegas.