Namun, alasan tersebut rupanya tak sebanding dengan pendapat ahli dari Harvard.
Para ahli justru mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang tak terdeteksi di Indonesia.
Mengingat lokasi Indonesia yang dekat dengan Wuhan.
Melansir dari Kompas.com, bila penyebaran yang tidak terdeteksi itu benar adanya, maka akan ada potensi epidemi yang lebih besar dari yang terjadi saat ini.
"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard T.H Chan School of Public Health, penulis pendamping dari studi terbaru yang diposting di medRxiv, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Menurut Lipsitch, kemungkinan sistem kesehatan di Indonesia tak dapat mendeteksi adanya virus corona.
Hal tersebut justru dapat menciptakan masalah di seluruh dunia.
"Kasus yang tidak terdeteksi di negara manapun berpotensi menyebarkan epidemi di negara-negara tersebut," kata Lipsitch.
Diketahui, penelitian yang dilakukan Lipsitch dan timnya tersebut merupakan salah satu dari tiga riset terbaru yang menyebutkan bahwa virus corona kemungkinan sudah berada di Indonesia.
Walaupun demikian, seluruh penelitian tersebut diketahui tidak melalui proses ilmiah normal yang biasanya ditinjau oleh para ahli lain di luar tim.