Lamiya Haji Bashar (18) meminta keadilan di depan pengadilan syariah yang memimpin pelarian bersama beberapa gadis lainnya.
"Ia bilang, mereka harus membunuhku atau memotong kakiku untuk menghentikanku melarikan diri," tambah Vian.
Meski demikian, dia tak akan pernah menyerah untuk mencari keadilan.
Meski banyak perempuan berakhir tragis di tangan ISIS, ada pula perempuan yang telah bebas.
Adalah Nadia Murad, seorang etnis Yazidi yang selamat dari kekejaman terburuk dan kebrutalan yang menimpa kaumnya.
Dikutip dari GridHot.ID, ia menjadi satu dari sekitar 6.500 perempuan Yazidi yang diperlakukan sebagai budak seks oleh ISIS.
Selain diperjual-belikan di pasar, perempuan Yazidi dilelang melalui layanan pesan WhatsApp dan Telegram.
Entah bagaimana, setelah tiga bulan menjadi budak seks, dipukuli dan disiksa, Nadia Murad dapat melarikan diri.