Ia kemudian bergabung dengan pengungsi etnis Yazidi yang ada di sana.
Setelah itu, Nadia Murad mendapat bantuan dari sebuah organisasi dan tinggal di Jerman, berkumpul dengan saudarinya yang sempat terpisah.
Sejak tinggal di Jerman, Nadia Murad mendedikasikan dirinya sebagai aktivis anti kekerasan terhadap perempuan bernama "Perjuangan Rakyat Kami".
Dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (11/12/2018), Nadia Murad dipuji karena secara terbuka berani membeberkan dan membagikan pengalaman menjadi budak seks ISIS.
Nadia Murad pun resmi menerima Penghargaan Nobel Perdamaian dalam satu upacara di Oslo, Norwegia, pada 10 Desember 2018.(Veronica Sri Wahyu Wardiningsih)
Artikel ini pernah tayang diGridpop.id dengan judul "Tiga Hari Ditahan Tanpa Makan dan Air, Budak Seks ISIS Akui Tak Sengaja Menyantap Balitanya yang Disajikan dengan Sepiring Nasi"