Setelah istrinya dimakamkan, hal itu tidak serta merta membuatnya dengan mudah mengikhlaskan kepergian istrinya.
Sejak dimakamkan, tiap malam Van tidur di atas makam istrinya karena dia sangat merindukannya.
Bahkan dia nekat menggali terowongan ke kuburan untuk lebih dekat dengannya.
Awalnya anak-anaknya mencegahnya, namun dia tetap nekat melakukannya.
Dikecam dan dilarang banyak orang, Van mencoba berbagai cara untuk bersama istrinya.
November 2004, dia diam-diam menggali makam istrinya dan mengambil jenazahnya, kemudian membungkusnya dalam tas kain dan menyembunyikannya.
Dia kemudian membuat patung plester dengan semen dengan wujud fisik yang sama dengan istrinya kemudian meletakkan jasadnya didalam patung itu.
Setelah menyelesaikannya dia membawanya pulang dan meletakkannya di tempat tidur.
Mengetahui kejadian itu, anak-anaknya mengecamnya dengan keras, tapi Van tidak mengindahkannya.