Pemilik pabrik Nongluck Payakphrom menjelaskan bahwa menggunakan tang untuk mengupas kaki ayam itu lambat dan tidak efisien tetapi dia mau berubah.
Dia berkata: ''Ketika saya pertama kali memulai bisnis kami menggunakan tang untuk mengupas kaki ayam tetapi butuh lima menit untuk menyelesaikan satu kaki yang terlalu panjang dan pelanggan tidak menyukai produk akhir." ucap pemilik pabrik.
“Saya telah mengubah pendekatan untuk membiarkan pekerja menggunakan mulut mereka untuk menelanjangi mereka yang disukai pelanggan, yang mendorong penjualan."
Meskipun itu, ia memahami kekhawatiran masyarakat.
“Namun, kami memahami bahwa pendekatan kami telah menyebabkan serangan balik dan kami senang untuk berubah." ungkapnya.
"Pabrik akan ditutup sampai para pekerja dapat menggunakan tang untuk mengolah kaki seperti yang mereka lakukan saat menggunakan mulut mereka."
Adapaun di Thailand, kaki ayam bisa direbus dan ditambahkan ke mie atau digoreng dan dimakan sebagai camilan renyah.
(*)