Ketegangan dalam menghadapi ujian inilah yang lantas membuat tubuhnya memunculkan reaksi stress, hingga muncul bentol-bentol merah di tubuhya.
"UN ini kan yang stres banget, sampai aku biduran. Takut apa ya, takut enggak memuaskan kan hasilnya," tutur Tasya.
Tasya juga mengingatkan pada para siswa untuk tak merasa terbebani dengan standart kelulusan dalam ujian nasional.
Ia memberikan pesan, bahwa hal yang lebih penting ketimbang khawatir akan kelulusan adalah bagaimana seseorang mampu me-manage stress.
"Itu juga yang harus di-manage para siswa. Ujian itu cuma satu hal kecil dalam hidup, walaupun enggak lulus, elu enggak bakal mati, me-manage stress itu yang paling penting," jelas Tasya.
Sementara saat ini, Tasya diketahui telah memiliki kerja sampingan sebagai seorang guru daring, yang mengajar secara online.
Ia mengaku senang dengan pekerjaannya, lantaran dengan itu, ia dapat menyalurkan ilmunya dalam bidang pendidikan.
"Alhamdullilah salah satu concern aku kan pendidikan dan bisa aku salurkan dengan join di Quipper dan jadi super teacher," kata Tasya Kamila di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).
Tasya juga merasa bahwa menjadi seorang pengajar membuatnya mendapatkan ilmu yang lebih banyak.