Saripalli kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dalam perjalanan.
"Rao berusaha untuk bertahan, tetapi dia mendapat luka tusuk yang dalam dari pisau kecil tajam yang melekat pada kaki ayam, yang juga memotong urat paha utama, menyebabkan dia berdarah deras," kata petugas polisi M Snehita, dikutip Sosok.ID, dilansir dari South China Morning Post pada Sabtu (25/1/2020).
“Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dokter mengatakan insiden itu mengejutkan Rao, menyebabkan ia serangan jantung, ”tambahnya.
Insiden itu terjadi pada 15 Januari, tetapi laporan di media India baru muncul beberapa saat kemudian, menyebabkan polisi regional mengintensifkan tindakan keras terhadap peristiwa tersebut.
"Ini adalah insiden yang tragis, tetapi menjadi ironis ketika ayam jantan itu bukan membunuh unggas lawannya dan membawa hadiah dan malah membunuh pemiliknya" kata perwira polisi P Rajesh.
"Ayam jantan itu lolos, kita tidak bisa melacaknya," tambahnya.
Mahkamah Agung India telah melarang sabung ayam sebagai pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan tahun 1960, yang melarang pengorganisasian atau menghasut perkelahian hewan.
Tetapi puluhan juta rupee bertukar tangan saat sabung ayam berlanjut di beberapa daerah selatan India.
Terutama selama Makar Sankranti dan festival Hindu Matahari, yang dirayakan pada pertengahan Januari.
Namun dalam praktiknya, keterlibatan politisi lokal senior dan sejumlah besar uang mengartikan bahwa polisi cenderung menutup mata.