Sosok.ID - Menjadi politisi memang tak mudah, bahkan banyak yang dianggap hanya mementingkan diri sendiri dan pribadi atau golongan saat menjabat jadi pejabat publik.
Namun berbeda dengan wanita paruh baya asal Surabaya ini yang rela habiskan waktunya untuk memperhatikan warga Kota Pahlawan.
Politisi dari partai PDI-Perjuangan ini telah dua periode menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Bahkan dirinya telah digadang-gadangan untuk manju ke jenjang lebih tinggi dengan mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.
Bahkan wanita dengan nama lengkap Tri Rismaharini ini mengaku tak pernah meminta jabatan pada ketua partai PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
Termasuk dicalonkan jadi calon Gubernur Ibu Kota Jakarta, periode mendatang.
"Saya enggak berani untuk meminta, bahkan mikirin jabatan lain," kata Risma di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020).
Menurut Risma, yang terpenting baginya adalah dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Untuk apa saya jadi gubernur, untuk apa saya jadi presiden, misal, tapi warga yang miskin tetep ada. Enggak ada gunanya untuk saya," tuturnya.
Risma beranggapan bahwa saat seseorang telah menjadi pejabat publik, maka dirinya harus memperhatikan kebutuhan masyarakat yang ia pimpin tersebut.
Hal tersebut yang baru diusahakan oleh Risma, salah satunya dengan memperhatikan warga miskin agar tak kelaparan.
Seperti baru-baru ini, melansir dari Kompas.com, Pemerintah Kota Surabaya secara resmi menyerahkan program permakanan yang dikelola oleh Dinas Sosial Kota Surabaya sejak tahun 2013 kepada tiap kelurahan.
Serah terima program ini dimaksudkan agar lebih efektif dan tepat sasaran mengenai bantuan yang diberikan pemerintah pada warga yang membutuhkan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, program ini sengaja digagas untuk menjamin bahwa tidak ada warganya yang kelaparan. Baca juga: Bu Risma dan Banjir Surabaya yang Surut dalam 3 Jam
Setelah program permakanan ini diserahkan kepada kelurahan, Risma meminta semua lurah untuk mencari warga yang membutuhkan permakanan.
Dia tidak mau ada warga Kota Surabaya yang kelaparan.
"Kalau ada warganya yang kelaparan, tolong dicari para lurah-lurah ini. Saya enggak mau lho nanti ditanya malaikat. 'Risma, itu ada wargamu yang kelaparan,' saya enggak mau ditanya malaikat seperti itu," kata Risma saat rapat teknis APBD 2020 yang dihadiri sejumlah pejabat di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Selasa (21/1/2020).
"Kalau saya ditanya, saya akan ngomong duluan, 'saya sudah sampaikan kepada lurah-lurah saya untuk mencarinya, Malaikat'," lanjut Risma.
Perlu diketahui, melansir dari Kompas.com, berdasar data dari Dinas Sosial, sejak tahun 2013 sampai 2019, program permakanan ini sudah menyasar lebih dari 30.000 jiwa.
Lebih tepatnya, 18.779 lansia, 5750 anak, dan 6336 penyandang cacat dan penyakit kronis.
Menurut Risma, sudah sepantasnya program itu dilakukan oleh pihak kelurahan untuk membagi tugas antara dinas-dinas dan kelurahan.
Risma mengaku telah berkali-kali meminta camat dan lurah-lurah untuk mencari warga yang kelaparan di wilayahnya masing-masing.
"Jangan sampai ada warga kita yang kelaparan," ujar Risma.
Menurut Risma, memberikan info bahwa ada salah satu warga yang butuh permakanan dan kemudian bisa mendapatkan permakanan merupakan ibadah yang mudah dan tidak perlu mengeluarkan uang. (*)