Follow Us

Tewas Saat di Atas Kapal, Jenazah Pelaut Asal Indonesia Dibuang ke Laut, Keluarga Pasrah Tak Temukan Jasad, Ini Alasannya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 21 Januari 2020 | 03:15
Tewas Saat di Atas Kapal, Jenazah Pelaut Asal Indonesia Dibuang ke Laut, Keluarga Pasrah Tak Temukan Jasad, Ini Alasannya!
Kolase HO via Tribun Timur/Pixabay

Tewas Saat di Atas Kapal, Jenazah Pelaut Asal Indonesia Dibuang ke Laut, Keluarga Pasrah Tak Temukan Jasad, Ini Alasannya!

Sosok.ID - Jika meninggal di atas kapalnya dan dikhawatirkan berdampak ke kru lain, resiko terburuk diambil.

Seperti kisah pelaut asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan ini.

Pelaut asal Enrekang, Alfatah, dilaporkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut.

Informasi tersebut beredar di media sosial (medsos) Instagram maupun Facebook.

Baca Juga: Penuh Kejanggalan dan Teka-Teki, Terkuak Identitas Misterius Kerangka Manusia Duduk di Bandung!

Kabarnya, Anak Buah Kapal (ABK) asal Dusun Banca, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan itu, meninggal karena sakit.

Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI yang beredar di medsos, Alfatah meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.

Dalam surat itu disebutkan, sakit yang dialami Alfatah adalah kaki dan wajah bengkak, nyeri di dada dan napas pendek.

Kapten kapal sempat memberikan obat kepada Alfatah, namun kondisinya tak kunjung membaik.

Baca Juga: Bosan Hidup Layak di Kota, Keluarga Ini Pilih Pindah ke Hutan, Tinggalkan Semua Harta Kekayaan dan Fasilitas Modern Demi Hidup Menyatu dengan Alam

Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.

Pelaut asal Enrekang, Alfatah, dilaporkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut.
Hand Over via Tribun Timur

Pelaut asal Enrekang, Alfatah, dilaporkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut.

Namun, Alfatah meninggal delapan jam setelah dipindahkan ke kapal tersebut.

Dengan alasan daratan (negara Samoa) masih sangat jauh dan dikhawatirkan adanya penyakit menular yang bisa menjangkiti kru kapal lainnya, kapten kapal memutuskan membuang jenazah Alfatah ke laut tanpa sepengetahuan agen.

Dikonfirmasi TribunEnrekang.com Minggu (19/1/2020) malam, kabar tersebut dibenarkan keluarga almarhum, Khairil.

Baca Juga: Surat Resmi Pengadilan Tentang Ganti Kelamin Terbongkar, Ternyata Lucinta Luna Akui Punya Sperma

Khairil mengatakan, pihak keluarga telah menerima informasi resmi dari kementerian terkait kejadian yang menimpa sepupunya tersebut.

"Iye kak, jelas'mi itu infonya. Dia betul (Alm Alfatah), bahkan kemarin sudah salat jenazah di kampung," ujarnya.

Pelaut Tewas Gantung Diri

Berita lain, Jenazah pekerja kapal pesiar asal Bali Komang Sutrisna Putra (26) rencananya akan diaben pada 27 Desember 2019 mendatang.

Hal itu diketahui setelah Tribun Bali menemui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda.

Baca Juga: Disuruh Memilih Pasangan Idaman, Presenter Tampan Ini Mantap Pilih Ayu Ting Ting daripada Sophia Latjuba : Bukan karena Fisik

"Rencananya akan diaben pada tanggal 27 (Desember 2019). Jadi tanggal itu kalau tidak salah ngaben langsung," kata Arda di kantornya, Senin (23/12/2019).

Ilustrasi gantung diri
Pexels

Ilustrasi gantung diri

Informasi tersebut Arda dapatkan ketika ikut langsung mengantarkan jenazah ke rumah duka di Banjar Sirang, Desa Pakraman Macang, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali kemarin.

Pihaknya mengaku memfasilitasi pemulangan jenazah dari Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai setelah berkoodinasi dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok.

"Kita H-1 sudah diberi tahu oleh KBRI jadwal pemulangannya, pesawat yang digunakan termasuk tibanya (di bandara) jam berapa," tuturnya.

Pihaknya mengantar jenazah tidak sendirian, melainkan juga ikut bersama Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar dan juga Disnaker Karangasem beserta agen yang memberangkatkan.

Baca Juga: Terbongkar! Inilah Sosok yang Diduga Calon Istri Sule, Miliki Profesi Tak Sembarangan

Setelah jenazah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jenazah langsung diberangkatkan pukul 15.55 Wita dan tiba di rumah duka sekitar pukul 17.30 Wita.

Diinformasikan Anggota DPRD Bali

Arda mengatakan, dirinya pertama kali mengetahui adanya PMI yang meninggal setelah mendapatkan informasi dari anggota DPRD Bali, Grace Anastasia Surya Widjaja pada Kamis lalu.

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya Arda ditelpon oleh I Nengah Yasa Adi Susanto selaku agen pengirim yang bersangkutan ketika berangkat pertama kali.

"Sebenarnya Pak Adi itu kan penyaluran pas dia berangkat pertama. Sekarang dia kan berangkat mandiri. Pertama kali berangkat Pak Adi ini yang memfasilitasi sehingga tahu persis dia. Pas mau berangkat dia juga yang ngetes," tutur Arda.

Baca Juga: Dinyinyiri Tetangga Gegara Menikah dengan Supir Truk, Wanita Lulusan S2 Ini Ungkap Peghasilan Suami yang Jumlahnya Lebih Besar 4 Kali Lipat dari Gajinya

Mendapatkan kabar tersebut, Arda langsung mengumpulkan beberapa pihak terkait guna mengatasi masalah ini.

Beberapa pihak terkait yang dikumpulkan Arda seperti Kepala BP3TKI, Kepala Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), agen penyalur hingga pihak keluarga.

Arda bersama beberapa pihak terkait langsung membagi tugas sesuai dengan kewenangan masing-masing instansi.

Selain itu, keluarga juga diingatkan untuk tidak mudah menerima kabar burung yang belum dapat dikonfirmasi.

Baca Juga: Kisah Guru Geografi Nikahi Artis Papan Atas, Berawal Dari Kertas Bertulis Nomor Telepon, Elly: Saya Bangga Punya Suami Guru

"Akhirnya besoknya kita mendapatkan surat resmi dari KBRI mengenai masalah ini," tuturnya.

Seperti diketahui, PMI Komang Sutrisna itu bekerja di kapal pesiar Celebrity Ship berbendera Malta.

Sesuai dengan pemeriksaan dokter, tidak ada luka-luka fatal pada tubuh yang bersangkutan, namun ditemukan adanya bekas jeratan tali pada leher.

Jenazah ditemukan pertama kali oleh teman sekamarnya yang juga Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Arifraja.

Baca Juga: Dinyinyiri Tetangga Gegara Menikah dengan Supir Truk, Wanita Lulusan S2 Ini Ungkap Peghasilan Suami yang Jumlahnya Lebih Besar 4 Kali Lipat dari Gajinya

Jenazah ditemukan pada pukul 05.10 di kamar nomor 1.625 dalam kondisi tergantung dengan tali yang terbuat dari kain dan tali pinggang di kamar mandi. (Muh. Asiz Albar)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "TERNYATA Ini Alasan Jenazah Pelaut Enrekang Dibuang ke Laut, Reaksi Keluarga di Baraka"

Source : Tribun-Timur.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest